Mengetahui bahwa hidup itu sangat menyenangkan,
maka aku mulai hobiku untuk berpetualang.
Berpetualang tidak hanya sekedar melompat-lompat kesana kemari tanpa manfaat. Memasuki bangku kuliah
kali ini, banyak manfaat yang bisa aku ambil,
diantaranya adalah mulai mengetahui tentang dunia pendidikan yang sebenarnya,
mulai melirik kehidupan politik yang menurut sebagian orang menyeramkan itu,
dan masih banyak lagi pengalaman yang masuk dalam dunia petualanganku.
Ada banyak hal yang bisa saya tulis dalam blog ini ya… mulai dari share
pengalaman, share ilmu yang barusan akku dapat, dan apalagi? Semuanya yang
include dalam sebuah petualangan. Kalau saja ingin menggali seberapa banyak ilmu yang
bisa kamu dapatkan didasar lautan, maka, takkan pernahlah kau mampu,
saking banyaknya ya… maka dari itu, pengalaman itu tidak akan pernah ada batasnya,
sehingga muncullah pepatah yang mengatakan bahwa pegalaman adalah guru yang paling
baik.
Makanya…. Banyak-banyak ya cari pengalaman hidup… lalu share
kan kepada mereka yang menyenangkan
Akku coba ya share masalah Gender menurut pemahamanku sendiri ya.
Istilah Gender pasti tidak asing lagi ditelinga sahabat/I,
mulai sejak dibangku SMp kita telah diperkenalkan dengan istilah
gender. Lalu seiring berjalannya waktu, pengertian Gender
semakin banyak diartikan oleh banyak orang.Semakin membingungkan, sehingga kita yang
sebenarnya mengerti tentang konsep Gender sesungguhnya,
menjadi ragu karena banyaknya pengertian yang kita dapatkan.
Jadi, mari kita kupas apasih Gender itu ??????
Kata
gender berasal dari Bahasa Inggris yang berarti kelamin (John M. Echols
dan Hasan Shadilly, 1983:256). Dari sini bisa dimengertikan? Secara Bahasa Gender
memang berarti kelamin, akan tetapi secara umum pengertian gender adalah perbedaan
yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
Gender berbeda dengan seks, Gender merupakan konsepkultural yang
cenderung bisa diciptakan oleh manusia, dan berubah-ubah,
menyesuaikan dengan budaya dimana ia berada. Sedangkan seks merupakan hal yang
bersifat kodrati, tidak bisa dirubah dengan jalan apapun, karena ia merupakan pemberian
Allah yang mutlak.
Dalam mengaplikasikan konsep Gender,
kita tidak bisa begitu saja menggunakannya semau kita, apalagi kita adalah perempuan yang
derajatnya sedang disetarakan dengan kaum lelaki untuk meminimalisir yang
namanya penindasan seperti yang terjadi pada masa terdahulu. Tidak semua orang
memahami konsep Gender secara menyeluruh,
terutama perempuan. Saking hormatnya dia kepada sang suami,
hingga dia rela disiksa dan dihajar sedemikian rupa hanya karena kesalahan yang
tidak pernah dia lakukan.
Tapikan Arrijaluqawwamuna‘alannisa’
????
Nah,
ini yang menarik, memang Allah menjelaskan bahwa derajat laki-laki ada satu tingkat diatas perempuan.
Akan tetapi bukan berarti dalam segala hal perempuan harus jadi nomer dua kan?
Memang dalam sebagian hal laki-laki adalah pemimpin bagi perempuan,
dalam sholat misalnya, dan dalam rumah tangga juga.Akan tetapi saat kita masuk kedalam ranah sosial,
perempuan bisa lebih dari laki-laki. Dalam sebuah Negara misalnya,
sudah tidak asing lagi jika kita menemui seorang perempuan yang menjadi pemimpin,
bukankah begitu?Bukan bermaksut untuk menyalahi atau menyangkal sebuah hukum
Al-Qur’an…. Akan tetapi dalam penafsirannya tidak bisa juga kita melakukannya secara leterlek saja.Contoh
yang lainnya, kemarin dosen Ulumul Hadist saya menunjukkan sebuah hadist yang
menyatakan bahwa” Jika sebuah wilayah itu dipimpin oleh seorang wanita,
maka wilayah tersebut tidak akan pernah maju.”Bagaimana menuru tanda ???????kaget?
Apa tidak terima ? hehe… sama saya pun juga tidak terima dengan pernyataan itu,
sekarang coba kita kaji sedikit tentang hadist tersebut.
Dalam mengartikan apa yang
telah kita lihat dan dengarkan, bisa saja kita artikan secara kontekstual dan konseptual.
Penangkapan secara kontekstual akan mendapatkan arti yang
apa adanya begitu saja diadopsi tanpa ada pengkajian ulang,
dan otomatis perempuan disini ada pada posisi yang
serba dirugikan dan termarjinalakan karena ketidakmampuan dan terbatasnya ruang lingkup mereka untuk berkembang.
Akan tetapi beda halnya jika kita memahaminya secara konseptual, yang
melalui pengkajian dan pemahaman yang lebih adil dan terbuka. Dalam era
sekarang ini semua wanita sudah bebas mendapatkan kemerdekaannya sendiri,
bebas dalam pendidikan setinggi mungkin, dan kebebasan-kebebasan lain yang
dulu tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya waktu zaman penjajahan dulu. Oleh karenanya,
patut menjadi pertanyaan bahwa wanita yang seperti apa sih yang
dikatakan sampai bisa membuat sebuah wilayah itu tidak maju sama sekali?
Kalau memang wanita itu tidak berkompeten sama sekali dan tidak memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin,
sudah pantaslah jika wilayah tersebut tidak bisa maju dan berkembang. Maka dari itu,
seperti yang sudah saya katakan diawal tulisan ini,
bahwasanya mengartikan sebuah Hadist atau ayat Al-Qur’an
itu tidak bisa sembarangan dan begitu saja. Harus ada kajian yang dalam dan serius untuk menentukan sebuah ayat
yang kita dapatkan.
Dengan adanya
Gender bukan berarti kita membabat habis semua peran laki-laki. Kita
juga harus tahu diri dan memahami kodrat kita sebagai perempuan seutuhnya. Apalagi jika kita sudah menikah kelak. Karena sesungguhnya tidak pernah ada perempuan
yang benar-benar bisa sukses dalam dua hal, yakni karir dan keluarganya. Akan
selalu ada hal yang tidak seimbang karena pencapaian yang lainnya.
Pesansaya….
Bijaklah dalam menyikapi segala hal, terkadang apa yang kita lihat,
belum tentu kita tahu, pun sebaliknya. Tetap semangat sahabatiku….
NB:
Tulisan ini jauh banget dari yang namanya sempurna, kritik dan sarannya ditungguya ^_^