Simpang lima gumul, 13 September 2016 10.00 a.m
Dear Allah…
Aku mengenalnya atas kehendakMu, aku dekat
dengan dia pun aku yakin itu juga atas rencana indahMu, semua perhatiannya,
sikapnya, cara dia memperlakukan aku, begitu sempurna, begitu indah. Hingga aku
lupa bahwa aku bukan siapa-siapa. Dia memperlakukan aku seolah olah aku adalah
orang yang paling berharga di sisinya, hingga aku lupa, rasa yang aku punya itu
terlarang untuk aku nikmati sedemikian dalamnya.
Aku suka dia,
Seperti yang Kau pahami dari segala ceritaku
kepadaMu, aku masih terlalu bodoh untuk mengerti apa rencanaMu yang Kau siapkan
untukku. Aku suka dia, aku mengaguminya, masih sebatas itu saja yang aku tau
tentang dia. Akupun tidak memahami mengapa dia menjaauhiku ya Allah. Ini
menyakitkan… sungguh sungguh membuatku sesak dan tak mampu bernafas. Rasanya
seperti ditikam belati berkali-kali, dihujam tepat dijantung tanpa ampun. Aku
bingung apa yang harus aku lakukan agar kami kembali lagi seperti dulu,
bercanda, dan melakukan segala hal bersama, apakah itu terlalu sulit untukMu ya
Allah sang penguasa alam L
Aku suka
dia,
Walaupun aku tidak memiliki nyali untuk
mengungkapkannya kepada dia bahwa aku mengaguminya, memeluknya dalam diam, dan
dalaam doa-doa yang aku lantunkan dalam setiap sujudku kepadaMu, wahai sang
maha membolak-balikkan hati. Aku mengagumi setiap helaan nafasnya, setiap kata
yang keluar dari mulutnya, bahkan setiap langkah kakinya, aku masih
mengaguminya. Kalaulah Kau hanya mengizinkan aku seperti ini, apa yang bisa aku
lakukan lagi? Apakah aku harus menangis meratapi semua ini Gusti L, Kau tau aku tidak pernah berhasil dalam
urusan memendam rasa seperti ini. Kenapa Kau jatuhkan aku kedalam sini lagi?
Kenapa Kau begitu tega menjerumuskan aku lagi kedalam duka yang amat dalam karena
hal yang sama.
Aku suka dia,
Di tempat ini, tempat yang pernah dia janjikan
untuk datang bersamaku, dan naik kepuncaknya, iya, disini, ditempat ini,
semuanya berlalu begitu saja tanpa dia memberi tahu aku apa yang terjadi.
Burung-burung kecil yang beterbangan ini seperti hendak mengejekku,
menertawakan aku, aku yang gagal mendapatkan hatinya, aku yang gagal membuat
dia menjadi milikku. Aku yang gagal memeluknya dengan halal, dan aku yang gagal
menatap matanya sepuas hatiku.
Ya Allah,
Apapun yang sedang Kau rencanakan aku
benar-benar tidak tau, apa mungkin Kau menginginkan ku berjuang lebih keras
lagi? Semoga jawabannya adalah IYA. Kau tau ya Allah? Aku akan lakukan apapun
agar aku dan dia bisa mengikat janji suci dalam ridhoMu, aku akan lakukan
apapun saat aku menjadi istrinya nanti, walaupun itu artinya aku harus
menghamba kepadanya. Aku kira itu bukan masalah, masalahnya adalah saat Kau tak
izinkan jika aku dengannya.
Aku suka dia,
Wahai sang Maha membolak-balikkan hati, tidak
cukupkah apa yang selama ini terjadi pada hidupku? Tidakkah Kau inginkan aku
bahagia? Sampai kapan aku harus seperti ini terus, dijauhkan dari orang-orang
yang aku sayangi? Mengapa Kau begitu tega membiarkan aku tenggelam dalam rasa
yang sama meskipun dengan orang yang berbeda? Ya Allah. Harus dengan apa aku
menceritakan rasa sakit ini? Haruskan aku berteriak sekuat tenaga yang aku
miliki? Am I? jangankan berteriak, berucap sepatah katapun aku tak mampu lagi.
Hanya helaan nafas saja sekarang yang tersisa, bahkan untuk tersenyumpun masih
terasa sangat berat sekarang, entah kapan aku mampu lagi.
Ya Allah,
Apa permintaanku terasa sangat berat untukMu?
Lalu? Kemana lagi aku harus meminta kalau bukan kepadaMu? Aku tidak ingin
melakukan hal-hal diluar nalar yang mungkin saja aku bisa lakukan tapi sangat
beresiko terhadap jalaanku kedepannya. Aku tidak ingin melakukannya. Aku ingin
semua ini terjadi atas ridhoMu, aku ingin semua ini karena Engkau izinkan aku
bersamanya.
Aku suka dia,
Aku sudah tidak lagi paham kemna aku harus
membagi rasa ini. Aku sudah tidak lagi memahami bagaimana cara mengutarakan
maksut dan isi hati ini. Karna berbicara dengannya itu sudah menjadi hal yang
sangat precious dan langka sekarang. Coba pikir, bagaimana bisa aku bertemu
dengan dia? Aku loh siapa. Aku bukan siapa-siapa, aku hanya seonggok manusia
yang berharap kelak Gusti Allah akan mengabulkan doaku terhadap dia. Hingga dia
tau bahwa aku begitu mengharapkan dirinya, hingga dia tau bahwa dia yang begitu
aku harapkan mestinya.
Aku suka dia,
Dua tahun berlalu sejak kepergian dia, dia yang
pernah mengisi hari hariku dan membuat hidupku lebih berarti. Iya, dia. Orang
Bondowoso yang meninggalkan aku demi menuruti kemauan orang tuanya. Duh gusti,
rasa sakitnya masih terasa sampe sekarang. Terasa sekali. Masih jelas betul
bagaimana cara dia mengakhiri semua yang sudah dilewati bersama, semua janji
manis yang dia ucapkan dan semua masalah yang kita benturkan bersama. Dia yang
membuatku menjadi sekeras ini, membatu, membangun tembok-tembok perlindungan
agar tidk ada yang bisa masuk selain aku sendiri. Dia yang bersalah penuh atas
apa yang terjadi padaku sekarang. Aku membatu, dingin, sedingin es. Aku tak
mampu lagi merasakan indahnya jatuh cinta. Hatiku benar-benar sudah kaku dengan
hal seperti itu. Hati ini sudah tak mampu meraba hati orang lain karena yang
aku rasakan hanya sakit, sakit yang amat sangat mengganggu. Aku mencoba bangkit
dari keterpurukan itu, aku mencoba berjalan dalam ketiadaan harapan yang sudah
hancur dan tak mampu aku bangun lagi. Ada seseorang yang datang menawarkan
harapan kepadaku, memapahku dan menuntunku untuk keluar dari lumpur yang
memakan hatiku hingga aku tak memiliki hati lagi untuk merasa. Iya, dia memang
datang, tapi, aku tidak bisa jatuh cinta lagi. Aku hanya merasa bahwa aku
nyaman saat ada di dekatnya, mungkin aku dan dia hanya bisa menjadi sahabat
saja, untuk berjalan lebih jauh lagi aku sudah tidak bisa, karna yang aku mampu
hanya seperti ini, tapi dia tidak mau mengerti bahwa aku tidak bisa lebih dari
ini, dia terus mengejarku, sampai aku tinggalkan dia. Iya, aku meninggalkannya.karna
dengan jutaan alas an yang tidak mungkin dia dan aku mengerti.
Hatiku benar-benar beku dengan ini semua, jatuh
cinta, ah, apalah itu namanya aku sudah tidak mengerti, hatiku benar-benar
mengerasm sampai akhirnya, dia datang, dia, maukah kau tau siapa namanya? Let
me show you.
Candra Hermawan
Dia yang membuatku bergetar tak berdaya saat
aku menatap matanya walau hanya sebentar, bergetar saat ada yang menyebut
namanya, dia yang membuatku merasakan jatuh cinta lagi, yang membuatku langsung
mengatakan “iya” saat dia mengatakan sesuatu, minta tolong, atau apapun itu.
Dia yang membuatku diterima di sana setelah 10 tahun aku berada disana. Aku
bahagia saat dia ada di sebelahku, disampingku, disekitarku. Aku merasa aku
adalah orang paling bahagia di dunia ini. Tapi entah karena apa, dia menjauhi
aku, dia semakin jauh dan sulit untuk disentuh. Aku percaya Allah pasti
menginginkan aku berusaha lebih kuat lagi, berlari lebih cepat lagi, dan
berteriak lebih lantang lagi. Allah tidak akan pernh tidur, Allah selalu
mendengar apapun yang aku ceritakan padaNya.
Ya Allah
Aku janji, aku akan lakukan apapun asalkan Kau
berikan dia padaku, aku akan menghamba padanya, aku akan mengalah dalam setiap
konflik, aku akan jadi perempuan baik-baik, aku akan lakukan apapun yang dia
katakan. Kalau dia menginginkn aku dirumah, aku akan dirumah, aku akan jadi ibu
rumah tangga. Apapun kata orang. Aku akan jadi seperti apa yang dia mau. Aku
janji. Mutih 7 hari. Jika kau berikan dia untukku. Dalam ikatan suci yang
Engkau ridhoi. Aku percaya padaMu duh Gusti, aku percaya….
Rumah Kos Amanda
Rabu, 14 September 2016 10.30 a.m
Dear Allah….
Tiada daya dan upaya yang bisa mengubah nasib
suatu kaum kecuali atas kehendakmu, aku sedang berusaha ya Allah, berusaha atas
apa yang sedang aku inginkan, aku mohon tolong jangan kau hancurkan harapanku
ini, dia satu-satunya yang bisa aku harapkan sekarang, jalan yang aku inginkan
hanya bersamanya.
Duh Gusti,
Dengan apalagi aku harus meyakinkanMu bahwa aku
sangat menginginkannya, semua jalan yang aku harapkan hanyalah tentang dia,
berjalan bersamanya dalam jalaan yang benar-benar Engkau ridhai, melihatnya
tersenyum dan tertawa lepas bersamaku itu adalah saat yang paling membahagiakan
dalam hidupku, seolah-olah apa yang aku lalui menghilang begitu saja saat
menatap matanya dan merengkuh senyumnya. Tiada lain yang lebih indah di dunia
ini selain aku bersamanya ya Allah…
Ya Allah…
Apa aku harus menggila di setiap hariku hanya
karena dia? Membayangkan seolah-olah aku sedang berdialog dengannya saja aku
sudah sangat bahagia, apalagi jika aku benar-benar bisa melakukanya setiap hari
tanpa ada yang menghalangi, menatapnya setiap hari tanpa takut dosa yang
menggelantung, menyentuh tangannya untuk mendapatkan Ridho-Mu ya Allah,
bukankah itu indah? Di janjikan surga setiap kali menurutinya, that’s my
destiny ya Allah. Kemana lagi aku akan meminta kalau bukan kepadaMu, hanya
Engkau yang Maha segalanya ya Allah, aku yakin akan doaku, dan aku sangat yakin
jika Kau-pun akan memberikan apapun asal aku bersungguh-sungguh. And I will.
Ya Allah…
Sungguh tiada daya dan upaya yang aku harapkan
lagi selain pertolongan dan Ridha_Mu J
Rumah kost Amanda, 15 September 2016 06.48 a.m
Dear Allah,
Aku merindukannya… aku malu mengatakannya
padaMu, tapi aku tidak akan kuat menahan rasa ini jika tidak ada yang
mendengarkan, mungkin aku bodoh saat mengatakan ini, aku ini siapa? Lucu sekali
ya… tapi ya Allah, aku masih percaya dengan usahaku, aku percaya dengan
kuasaMu, wahai sang Maha membolak balikkan hati. Yang aku pahami hanya, Kau
akan mengabulkan apapun yang hambaMu minta selama dia mau berusaha and I will,
apalagi yang paling aku harapkan sekarang selain dia, hambaMu yang mampu
meruntuhkan gunung es di hatiku, yang mampu membuatku tersenyum dan menangis
dalam satu waktu, aku bahagia saat menatapnya, aku bahagia jika ada di
sampingku. Maka dari itu wahai Sang Maha membolak balikkan hati, jangan laagi
kau sakiti hati ini dengan luka yang sama, sudah cukupkan pencarianku, aku
ingin dia ya Allah, apa lagi yang harus aku lakukan untuk meyakinkanMu bahwa
aku menginginkan dia yang membimbing aku menuju surgaMu, menjalankan sunnah
nabiMu dengannya. Aku pasti sudah tidak ingin lagi mengulang kesalahan yang
sama dengan apa yang sudah dilakukan oleh orang tuaku, aku tau akibatnya jika
aku tidak menjalani sisa akhir nafas hidupku dengan orang yang tepat, mungkin
aku akan menjadi monster untuk anak-anakku nanti. Dan aku tidak ingin itu
terjadi, apapun alasannya. Teguhkan hatiku dan hatinya ya Allah, aku
benar-benar ingin keluarga yang utuh, yang mampu menyebrangi derasnya aliran
sungai hidup ini ya Allah, aku minta kepadaMu jodoh yang baik, dan sejauh ini
yang aku inginkan adalah dia, jadi apa salahnya ya Allah? Usiaku sudah sekian,
aku kira ini bukan lagi usia bercanda, bukan lagi usia dimana aku bisa
melompat-lompat kesana kemari untuk bermain main, aku ingin serius, hubungan
yang serius, yang mampu menatap masa depan bersama, yang realistis, dan yang
terpenting dia yang bisa membeimbing aku dan punya pengaruh atasku, aku ini
keras kepala, maka dari itu aku mengharapkan ciptaanMu yang benar benar mampu
kuat membimbingku. Tidak sulitkan ya Allah? Aku tidak minta apapun, aku minta
dia, istiqomahkan kami di jalanMu, jadikan kami keluarga yang sakinah, mawaddah
warrohmah, yang tetap bersama walau apapun yang terjadi. Amiin.
Rumah Kost Amanda, 16 September 06.24 a.m
Dear Allah…
Aku tidak kuat menaahan rindu ini padanya, maaf
jika aku menghubunginya, aku tidak bisa menahannya lagi,entah bagaimana aku
harus hidup jika tanpa dia, duh Gusti, kenapa dia harus seperti ini lagi L. Apa aku harus berlari menemuinya hanya untuk
menatap wajahnya saja, kenapa ini terlalu berat sekali. Ini berat ya Allah, apa
yang salah dari aku sebenarnya, aku hanya menginginkan dia, aku hanya meminta
satu dari sekian banyak ciptaanMu, kenapa kauu acak acak hatiku L, apa salahku lagi….
Aku suka dia,
Aku tau dia itu siapa, aku tau dia bagaimana,
maka dari itu aku ingin dia yang ada di sampingku dan menemaniku nanti, aku
ingin dia yang membimbingku menuju ridhaMu nanti, menuju surgaMu, duh Gusti,
aku tidak tau lagi apa yang harus aku lakukan jika aku tidak bisa bersamanya.
Dadaku begitu sesak ya Allah dengan cobaan ini, aku sesak membayangkan
kemungkinan terburuk yang terjadi. Aku tidak ingin hal buruk Kau berikan padaku
ya Allah. Tidak inginkah Kau membahagiakan aku ya Allah… apakah permintaanku
terlalu berat untuk Kau turuti? Aku menginginkannya, aku sungguh
menginginkannya. Aku yakin, dia yang bisa membawaku kedalam surgaMu. Ya Allah
aku tidak minta apa-apa, aku hanya ingin dia. Hanya kepadaMu lah aku memohon,
aku hanya hambaMu yang tidak memiliki daya apa-apa selain tanpa pertolongan
dariMu. Oleh karena itu aku sangat mengharapkan pertolongan dariMu. Aku janji
kan kalau aku akan menjadi perempuan baik, aku akan lakukan apapun yang dia
katakana jika Kau berikan dia padaku ya Allah.
Aku suka dia,
Ya Allah, Engkau yang menakdirkan aku bertemu
denganNya, Engkau juga membuatku jatuh hati padanya, aku bukan jatuh cinta
saja, tapi aku jatuh hati, dan ini berat sekali, ini sakit saat aku harus
menahan hati karena rasa seperti ini. Hidupku yang sudah tidak lengkap tanpa
orangtua, saudara yang sudah memikirkan dirinya sendiri-sendiri, apalagi yang
aku banggakan dari hidup ini? Apa yang bisa membuatku bahagia kembali? Tidak
ada ya Allah, dan ini sakit sekali. Aku hanya meminta setitik kebhagiaan dari
sekian banyak yang Engkau punya ya Allah, aku hanya meminta setitik saja, berikan
dia padaku ya Allah. Sesak sekali rasa ini, sangat berat sekali rasa ini yang
harus aku tanggung ya Allah, aku harus mengalami masa dimana aku harus membunuh
rasaku sendiri, bukan, bukan membunuh, tapi menahannya, sangat sesak. Ya Allah
sang Maha membolak balikkan hati. Aku yakinkan semua atas kuasaMu, aku yakin
semua akan terjadi seiring berjalanNya waktu, aku yakin semua ini karenaMu, dan
ku yakin Kau pasti mendengarkan aku. Aku suka dia.
Baru pertama kali ini saya benar-benar merasa runtuh mbaca tulisan yg di tulis perempuan,sy merasakan banyaknya kejujuran yg di tulis secara jujur dan apa adanya,sy sampai berpikir "sudah cukup ya allah,menangkanlah wanita ini"
BalasHapusAnda bisa menemukan saya di telegram untuk menjalin pertemanan
https://t.me/XBlockchainProphecy
Tulisan mu mewakili perasaan aku saat ini, trima kasih :)
BalasHapus